
BI dan Bank Sentral Australia Perpanjang Kerja Sama, Perkuat Pertukaran Mata Uang
Solusi Ekonomi – BI dan Bank Sentral Australia (RBA) baru saja memperbarui perjanjian kerja sama pertukaran mata uang bilateral. Kerja sama ini telah terjalin sejak 2015 dan kini diperpanjang untuk lima tahun ke depan. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia.
Dengan perjanjian baru ini, kedua bank sentral akan terus mendukung ketahanan ekonomi melalui mekanisme pertukaran mata uang lokal. Selain itu, perpanjangan ini menjadi bukti komitmen kedua negara dalam memperkuat stabilitas keuangan.
Perpanjangan Kerja Sama Swap Bilateral
Pada 4 Maret 2025, Bank Indonesia dan the Reserve Bank of Australia menandatangani pembaruan perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal. Perjanjian ini disebut sebagai Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA). Dengan kesepakatan ini, kedua negara sepakat untuk dapat saling menukar mata uang hingga AUD 10 miliar, yang setara dengan USD 6,2 miliar.
Kesepakatan ini berlaku untuk lima tahun ke depan. Pembaruan tersebut memperpanjang perjanjian yang sudah ada sejak 2015. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara kedua negara yang semakin berkembang.
“Baca juga: Emas Sebagai Investasi: Apa yang Membuatnya Aman atau Tidak?”
Tanda Komitmen Ekonomi Indonesia-Australia
Pembaruan perjanjian ini menegaskan komitmen kuat antara Bank Indonesia dan Bank Sentral Australia. Kedua negara berupaya untuk terus mendukung kemajuan ekonomi dan stabilitas finansial. Pertukaran mata uang ini membantu mendorong lebih banyak transaksi ekonomi dan memperkuat ketahanan sektor eksternal Indonesia dan Australia.
“Kerja sama ini memungkinkan pertukaran mata uang hingga AUD 10 miliar dengan nilai Rupiah yang setara,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam pengumuman tertulis pada Selasa, 4 Maret 2025.
Perjanjian tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Australia. Terlebih lagi, kerja sama ini dianggap penting bagi kedua negara dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Dampak Positif Terhadap Perdagangan Bilateral
Keberlanjutan kerja sama ini memungkinkan kedua negara untuk lebih lancar dalam melakukan transaksi perdagangan. Dengan adanya perjanjian ini, Indonesia dan Australia dapat lebih mudah bertukar mata uang lokal tanpa harus melalui konversi dolar AS. Hal ini akan memudahkan perdagangan dan mengurangi biaya transaksi yang lebih tinggi jika menggunakan mata uang asing.
Lebih lanjut, dengan adanya pembaruan perjanjian ini, kedua negara berpotensi untuk meningkatkan investasi. Australia sebagai mitra dagang utama Indonesia memiliki banyak sektor yang bisa diajak berkolaborasi. Salah satunya adalah sektor pertambangan dan energi yang berkembang pesat di kedua negara.
Meningkatkan Kepercayaan Investor
Di dunia internasional, stabilitas ekonomi dan keuangan sangat penting bagi investor. Dengan adanya kerja sama antara BI dan Bank Sentral Australia, kepercayaan investor akan semakin besar terhadap kedua negara. Para investor lebih cenderung untuk berinvestasi ketika mereka tahu bahwa ada mekanisme yang jelas dan aman dalam melakukan transaksi mata uang.
Pembaruan kerja sama ini juga menunjukkan bahwa Indonesia dan Australia siap menghadapi tantangan ekonomi global bersama-sama. Dengan adanya kesepakatan ini, kedua negara dapat memperkokoh posisi mereka dalam peta perdagangan dunia.
Tantangan Ekonomi Global yang Menghadang
Kerja sama ini menjadi semakin penting di tengah ketidakpastian ekonomi global. Krisis yang dipicu oleh pandemi Covid-19, misalnya, telah mempengaruhi banyak sektor ekonomi dunia. Oleh karena itu, menjaga kestabilan keuangan dan memperkuat kerja sama internasional menjadi langkah strategis untuk menjaga ketahanan ekonomi.
Indonesia dan Australia pun terus berupaya untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral mereka. Ke depannya, semakin banyak sektor yang bisa dijajaki untuk bekerja sama, termasuk dalam bidang teknologi, pariwisata, dan pertanian. Perpanjangan perjanjian swap bilateral ini menjadi salah satu langkah nyata untuk mendorong pencapaian tersebut.
“Simak juga: Pesona Gaya Rumah Victorian: Kemewahan yang Terinspirasi dari Kerajaan Inggris”
Peningkatan Kapasitas Perdagangan Dua Negara
Keberlanjutan kerja sama dalam pertukaran mata uang ini berpotensi untuk mengoptimalkan kapasitas perdagangan Indonesia dan Australia. Australia, sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, memiliki potensi besar dalam berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor energi yang menjadi unggulan dalam ekspor kedua negara.
Dengan adanya mekanisme pertukaran mata uang yang lebih fleksibel, Indonesia dan Australia bisa lebih efisien dalam melakukan transaksi yang melibatkan mata uang lokal masing-masing. Hal ini mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan meningkatkan kestabilan mata uang lokal kedua negara.
Kontribusi Terhadap Stabilitas Keuangan
Bagi Bank Indonesia, perpanjangan perjanjian ini juga sejalan dengan kebijakan mereka untuk menjaga ketahanan sektor eksternal Indonesia. Sebagai bagian dari strategi pengelolaan moneter, kerjasama ini dapat memperkuat posisi cadangan devisa Indonesia. Selain itu, kerja sama ini memberikan fleksibilitas lebih dalam menjaga nilai tukar rupiah.
Bank Sentral Australia, di sisi lain, juga berupaya untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dalam negeri. Kerja sama ini memperlihatkan bahwa Australia memiliki posisi yang semakin kuat dalam sistem keuangan internasional. Kerja sama bilateral semacam ini juga sangat membantu Australia dalam mengatasi ketidakpastian ekonomi yang terjadi di pasar global.
Meningkatkan Kinerja Ekonomi Indonesia dan Australia
Pembaruan perjanjian ini juga memberikan dampak positif pada kinerja ekonomi Indonesia dan Australia. Dengan adanya stabilitas dalam transaksi mata uang, sektor perdagangan dan investasi bisa tumbuh lebih cepat. Indonesia memiliki banyak produk unggulan yang dapat diekspor ke Australia, dan sebaliknya, Australia memiliki berbagai produk yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.
Misalnya, sektor pertambangan dan energi Australia bisa mendapat peluang baru di Indonesia. Sementara Indonesia juga bisa memperluas pasar ekspor produk-produknya ke Australia, seperti produk kelapa sawit, kopi, dan rempah-rempah. Perpanjangan perjanjian ini membuka lebih banyak peluang untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Kerja Sama dalam Sektor Finansial yang Lebih Luas
Kerja sama ini juga mengarah pada potensi kolaborasi yang lebih besar di sektor finansial. Bank Indonesia dan Bank Sentral Australia dapat berkolaborasi lebih erat dalam pengembangan pasar keuangan di kedua negara. Dengan begitu, Indonesia dan Australia dapat memperkuat sistem perbankan dan memastikan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Mekanisme pertukaran mata uang yang telah diperbarui ini juga memberikan landasan yang lebih solid untuk berbagai bentuk kerja sama finansial lainnya. Selain itu, kedua negara dapat meningkatkan koordinasi dalam hal pengelolaan kebijakan moneter dan kebijakan finansial lainnya yang berhubungan dengan stabilitas ekonomi global.
Dengan pembaruan perjanjian kerja sama ini, diharapkan hubungan ekonomi Indonesia dan Australia akan semakin erat dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara.