Site icon SOLUSI EKONOMI

Geopolitik Memanas, Ekonomi Dunia Terancam Resesi

Geopolitik Memanas

Solusiekonomi – Geopolitik memanas menjadi isu utama yang mendominasi perhatian dunia internasional sepanjang pertengahan tahun 2025. Konflik yang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah, di tambah ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, memberikan dampak domino terhadap kestabilan ekonomi global. Gejolak ini tidak hanya di rasakan oleh negara-negara maju. Tetapi juga menyentuh perekonomian negara berkembang yang lebih rentan terhadap guncangan eksternal.

Harga komoditas seperti minyak mentah dan pangan melonjak tajam, nilai tukar mata uang berfluktuasi tidak menentu, dan investor cenderung menarik diri dari pasar berisiko tinggi. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya resesi global yang lebih dalam dibanding periode sebelumnya.

Ketegangan Internasional Ganggu Stabilitas Pasar

Geopolitik memanas akibat serangkaian peristiwa berskala besar: serangan balasan di kawasan Teluk, embargo perdagangan baru, serta retorika ekonomi yang kian mengeras dari kedua kubu kekuatan dunia. Ketidakpastian yang ditimbulkan dari krisis geopolitik ini menyebabkan pelaku pasar kehilangan orientasi jangka pendek.

Dampaknya terasa langsung pada harga minyak dunia yang menembus level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Negara-negara pengimpor energi terbesar seperti India dan Jepang mulai mengalami tekanan inflasi. Sementara bank sentral di berbagai negara harus mengkaji ulang kebijakan moneter mereka untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik.

“Smart Garden Learning: Tempat Belajar Berkebun Era Digital”

Negara Berkembang Hadapi Risiko Lebih Besar

Bagi negara berkembang, dampak dari geopolitik memanas bisa lebih parah. Ketergantungan terhadap ekspor bahan baku dan energi, di tambah keterbatasan cadangan devisa. Membuat negara-negara ini kesulitan menjaga daya beli masyarakat dan kestabilan harga domestik.

Beberapa negara bahkan mulai mengajukan paket stimulus darurat untuk menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di kawasan Asia Tenggara, beberapa pemerintah mempercepat belanja infrastruktur dan subsidi pangan guna menahan laju inflasi yang meningkat akibat lonjakan harga impor.

Solusi Kolektif Jadi Kebutuhan Mendesak

Menghadapi kenyataan bahwa geopolitik memanas akan terus menjadi variabel tak terduga, para pemimpin dunia di tuntut untuk tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga menggalang kerja sama ekonomi yang lebih tangguh. Lembaga internasional seperti IMF dan G20 kini mendorong negara-negara untuk meningkatkan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.

Dalam situasi seperti ini, transparansi kebijakan dan di plomasi ekonomi menjadi kunci utama untuk menahan efek lanjutan dari krisis. Resesi bukanlah takdir, tetapi risiko yang bisa di kendalikan jika ada kemauan bersama untuk menstabilkan peta geopolitik dan menjaga aliran perdagangan global tetap terbuka.

“Pulau Derawan: Air Jernih dan Penyu Raksasa”

Exit mobile version